Jumat, 23 Maret 2012

MESIN GERINDA

2. Mesin Gerinda Silindris
a. Pengertian
Mesin Gerinda silindris adalah alat pemesinan yang berfungsi
untuk membuat bentuk-bentuk silindris, silindris bertingkat,
dan sebagainya. Berdasarkan konstruksi mesinnya, Mesin
Gerinda silindris dibedakan mejadi menjadi empat macam,
yaitu :
1) Gerinda silindris luar
Mesin Gerinda silindris
luar berfungsi
untuk menggerinda
diameter luar benda
kerja yang berbentuk
silindris dan tirus.
Gambar 10.22.
Gerinda silindris luar.
Gambar 10.23.
Gerinda silindris dalam.
2) Mesin gerinda silindris dalam
Mesin Gerinda silindris jenis
ini berfungsi untuk menggerinda
benda-benda dengan
diameter dalam yang berbentuk
silindris dan tirus.
3) Mesin Gerinda silinder
luar tanpa center
(centreless)
Mesin Gerinda silindris
jenis ini digunakan untuk
menggerinda diameter
luar dalam jumlah yang
banyak/massal baik panjang
maupun pendek.
Gambar 10.24.
Gerinda silindris luar tanpa
center.
_____________________________Mengenal Proses Gerinda (Grinding)
Teknik Pemesinan 287
Gambar 10.25.
Gerinda silindris universal.
4) Mesin Gerinda silindris
universal
Sesuai namanya, Mesin
Gerinda jenis ini mampu
untuk menggerinda benda
kerja dengan diameter luar
dan dalam baik bentuk
silindris.
b. Bagian-bagian utama Mesin Gerinda silindris :
Gambar 10.26. Gerinda silindris.
1) Kepala utama
Bagian yang menghasilakan gerak putar batu gerinda.
2) Spindel utama benda kerja (workhead)
Bagian yang mengatur kecepatan putar dan pencekaman
benda kerja.
3) Kaki mesin
Sebagai pendukung mesin
4) Panel kontrol
Bagian pengatur proses kerja mesin
_____________________________Mengenal Proses Gerinda (Grinding)
Teknik Pemesinan 288
5) Meja bawah
Dudukan meja atas
6) Meja atas
Tempat dudukan kepala lepas di spindel utama benda
kerja dan dapat diatur sudutnya.
7) Kepala lepas (tailstock)
Menyangga benda kerja pada pencekaman diantara dua
senter.
8) Perlengkapan pendingin
Tempat pengatur aliran cairan pendingin
c. Perlengkapan Mesin Gerinda silindris
Gambar 10.27.
Cekam rahang tiga
1) Cekam rahang tiga
Cekam rahang tiga universal
ini digunakan untuk mencekam
benda kerja pada saat
penggerindaan. Cekam ini
dihubungkan langsung dengan
motor penggerak.
2) Collet
Collet pada Mesin
Gerinda silinder berfungsi
untuk mencekam
benda kerja
dengan permukaan
yang halus.
Gambar 10.28. Collet
Gambar 10.29. Face
plate.
3) Face Plate
Face plate pada Mesin
Gerinda silinder digunakan
untuk menggerinda permukaan
diameter dalam benda
kerja. Face plate juga bisa
berfungsi sebagai pengganti
ragum (chuck).
_____________________________Mengenal Proses Gerinda (Grinding)
Teknik Pemesinan 289
4) Pembawa (lathe dog)
Pembawa pada Mesin
Gerinda silindris digunakan
untuk mencekam
benda kerja pada
pencekaman diantara
dua senter.
Gambar 10.30. Pembawa
Gambar 10.31.
Senter dengan ulir.
5) Senter dengan ulir
Pada Mesin Gerinda silinder
alat ini berfungsi sebagai
senter penyangga dan
dipasang pada spindel utama
benda kerja untuk pencekaman
di antara dua senter.
6) Senter tanpa ulir
Senter tanpa ulir ini
berfungsi sebagai
penumpu benda kerja.
Gambar 10.32. Senter tanpa
ulir.
Gambar 10.33.
Cekam magnet.
7) Cekam magnet
Cekam magnet pada mesin
ini berfungsi untuk mengikat
benda kerja berdiameter agak
besar tetapi pendek. Cekam
magnet ini mempunyai prinsip
kerja yang hampir sama
dengan meja pada Mesin
Gerinda datar.
8) Dial Indicator
Dial indicator pada
mesin ini dignakan
untuk mengoreksi kemiringan
meja mesin.
Gambar 10.34. Dial Indicator.
_____________________________Mengenal Proses Gerinda (Grinding)
Teknik Pemesinan 290
Gambar 10.35.
Penyangga.
9) Penyangga tetap (Fix Steady)
Penyangga tetap ini berfungsi
untuk menumpu benda kerja
yang cukup panjang, pada
saat proses penggerindaan.
10) Pengasah batu gerinda
(dresser)
Dresser digunakan untuk
mengasah batu
gerinda. Dresser ada
dua macam, yaitu
dresser dengan intan
tunggal dan dresser
dengan butiran intan
yang disatukan.
Gambar 10.36. Dresser
d. Pencekaman benda kerja pada Mesin Gerinda silindris
Pencekaman adalah proses pengikatan benda kerja sebelum
proses pengerjaan, pengikatan ini bertujuan agar pada saat
proses pengerjaan, benda kerja tidak lepas karena adanya
putaran mesin. Berikut ini adalah cara pencekaman benda
kerja, dengan menggunakan alat cekam yang support
dengan Mesin Gerinda silindris.
1) Memasang dan melepas benda kerja pada sistem
pencekaman cekam rahang tiga.
a) Untuk menghindari kerusakan ulir spindel utama
benda kerja dan cekam, bersihkan ulir dengan baik.
Gambar 10.37.
Pena pengunci.
b) Tekan pena pengunci
ketika memasang cekam,
agar spindel utama tidak
berputar (Gambar 10.37.).
c) Cekam rahang tiga
dipasang pada spindel
utama benda kerja
dengan cara memutar
searah jarum jam
(Gambar 10.38).
Gambar 10.38. Cekam
rahang tiga.
_____________________________Mengenal Proses Gerinda (Grinding)
Teknik Pemesinan 291
Gambar 10.39.
Kunci ring leher cekam.
d) Kunci ring pengikat
pada leher cekam
dengan kuat untuk
menghindari lepasnya
cekam pada saat motor
dijalankan (lihat Gambar
10.39).
e) Memasang benda
kerja dapat dilakukan
dengan memutar
lubang kunci cekam
searah jarum jam,
dan sebaliknya untuk
melepasnya, (Gambar
10.40).
Gambar 10.40.
Melepas benda kerja.
2) Memasang dan melepas benda kerja pada sistem
pencekaman diantara dua senter
a) Lubang poros spindel utama benda kerja, senter, dan
lubang poros kepala lepas harus dibersihkan dengan
baik.
Gambar 10.41.
Pemasangan senter
kepala lepas.
b) Senter dipasang pada
spindel utama benda kerja
dan kepala lepas.
Kemudian pasang pin
pembawa pada poros
spindel utama benda kerja
(Gambar 10.41.).
c) Benda kerja diikat
salah satu ujungnya
dengan mengunakan
alat pembawa (Lathe
dog) (Gambar 10.42.).
Gambar 10.42.
Pencekaman lathe-dog.
Gambar 10.43.
Pengaturan jarak.
d) Jarak antara senter
spindel utama benda kerja
dan senter kepala lepas
harus diatur lebih
pendek(±10 mm) dari
panjang benda kerja
(Gambar 10.43.).
_____________________________Mengenal Proses Gerinda (Grinding)
Teknik Pemesinan 292
e) Untuk menghindari
panas akibat gesekan,
lumasi kedua lubang
senter benda kerja
dengan oli, (lihat
Gambar 10.44.).
Gambar 10.44. Pelumasan
Gambar 10.45.
Pemasangan benda kerja.
f) Pemasangan benda kerja
diantara dua senter
dengan cara tuas
pengatur pegas ditarik
sehingga benda kerja
dapat terpasang diantara
dua senter. Perhatikan
posisi alat pembawa, (lihat
Gambar 10.45.).
g) Untuk melepas benda
kerja dari cekaman
dapat dilakukan dengan
cara memegang
benda kerja dengan
tangan kemudian tuas
pengatur tekanan
Gambar 10.46.
Pelepasan benda kerja.
senter ditarik sehingga benda kerja terbebaskan dari
pencekaman, (lihat Gambar 10.46.).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar